Gue diem di kamar gue yang gelap gulita. Saat ini, semua orang di rumah gue udah tidur. Ups, maksudnya kos-kosan gue. Gue orang Solo yang merantau ke Bandung dua bulan lalu, buat melanjutkan pendidikan SMA gue di sini. Kos-kosan yang gue tempati ini khusus putri dengan 5 kamar yang semuanya tertempati, alias penuh. Tapi, gue akan bahas itu lain kali.
Balik ke kamar gue yang gelap, karena lampunya udah gue matiin. Gue baring sambil mata tetap terjaga. Pikiran gue melayang pada siang hari di sekolah, hari ini. Sosok itu tiba-tiba muncul lagi di kepala gue. Hanya sekelebat, tapi udah cukup lama untuk membuat jantung gue kembali gedor-gedor. Gue ingat lagi kejadian hari ini di sekolah.
Saat itu pelajaran kesenian. Guru kesenian meminta tolong pada salah satu teman gue untuk memasang senar gitar yang putus. Maklum, karena gue ini suka pelajaran kesenian, gue salut sama orang-orang, khususnya dia, yang ga hanya bisa mainin musik, tapi juga bisa benerin alat musik tersebut. Seperti layaknya siang ini.
Gue kenal dia dua bulan yang lalu. Saat itu, gue gatau dia anak yang kaya gimana. Sepengelihatan gue, dia anak yang suka bikin onar, dan bawel setengah mati. Gue yang saat ini, lihat dia dari sudut pandang yang amat beda.
Gitarnya selesai dipasang senar, dan selesai disetem. Siang itu, dengan pelan tapi pasti, dia melantunkan instrumen klasik sejuta umat, yakni lagu yang berjudul "Romance D'Amour". Cantik. Sangat cantik. Apa daya, gue, ternyata, jatuh hati.
#01
Saat itu pelajaran kesenian. Guru kesenian meminta tolong pada salah satu teman gue untuk memasang senar gitar yang putus. Maklum, karena gue ini suka pelajaran kesenian, gue salut sama orang-orang, khususnya dia, yang ga hanya bisa mainin musik, tapi juga bisa benerin alat musik tersebut. Seperti layaknya siang ini.
Gue kenal dia dua bulan yang lalu. Saat itu, gue gatau dia anak yang kaya gimana. Sepengelihatan gue, dia anak yang suka bikin onar, dan bawel setengah mati. Gue yang saat ini, lihat dia dari sudut pandang yang amat beda.
Gitarnya selesai dipasang senar, dan selesai disetem. Siang itu, dengan pelan tapi pasti, dia melantunkan instrumen klasik sejuta umat, yakni lagu yang berjudul "Romance D'Amour". Cantik. Sangat cantik. Apa daya, gue, ternyata, jatuh hati.
#01
No comments:
Post a Comment