Thursday, July 23, 2020

Dilupakan?

    Hai readers, sudah dua tahun lamanya aku tidak menulis di laman ini. Uh, bahkan aku sudah lupa caranya memanggil pembaca, pula memanggil diriku sendiri. Sudah lupa dengan ritme diari elektronik. Sudah lupa dengan irama hati yang bersemangat ketika melihat laman kosong yang minta diisi.

    Kehidupan. Aku pikir, kehidupan juga begitu. Ada pertemuan, ada perpisahan. Ada yang dicari, ada pula yang perlahan namun pasti akhirnya ditinggalkan. Wajar, sangat wajar. Tak ada hal di hidup ini yang bersifat abadi, itu yang selalu aku yakini, kecuali Tuhan dan ketidakabadian. 

    Jika saat ini kamu meratap karena kamu merasa kamu adalah pribadi yang dilupakan, oleh.. seseorang, sesuatu, sekelompok apapun itu.. Aku ingin berkata bahwa: i-t-u h-a-l y-a-n-g n-o-r-m-a-l. Tenang, ya. Tidak semua orang harus berada bersama-sama dengan kita dari awal sampai akhir. Ada yang bilang, sebagian orang memang diperuntukkan untuk berada di titik terendah kita, ada yang diperuntukkan untuk berada di titik tertinggi kita, ataupun titik yang biasa-biasa saja. 

    Sampai pada akhirnya nanti, semua akan kembali ke awal, dengan ataupun tanpa sosok yang sama. Seperti aku kembali menulis lagi di laman ini. Seperti Yin dan Yang. ketika hitam sudah mencapai puncaknya, ia akan teringat kepada si putih. Begitu juga sebaliknya, seterusnya, selamanya.